SINOPSIS NOVEL ANAK LUMPUR MENGGAPAI MATAHARI
Aku adalah
seorang anak yang terlahir dari keluarga tidak mampu. Kedua orang tuaku
hanyalah buruh tani yang selalu hidup penuh kekurangan.
Rumahku yang
terbuat dari bilik bambu dan tanah
sebagai lantainya , adalah tempatku dan kedua orang tuaku berteduh dari
hujan dan panas.
Perabotan
rumah tangga sama sekali tidak ada yang berharga. Semua terbuat dari bahan
bambu yang sangat sederhana.
Untuk makan
sehari – hari aku dan keluarga sering kekurangan. Yach… maklumlah kedua orang
tuaku penghasilanya tidak menentu.
Bapak
bekerja sebagai pembajak sawah tradisional. Pekerjaan itu bapak lakukan setiap
menjelang musim tanam padi atau
tembakau. Dengan upah dua ribu rupiah perhari pada saat itu. Dan pekerjaan itu
biasanya hana berlangsung dua atau tiga bulan saja.
Bila sudah
tidak ada pekerjaan membajak , setiap hari bapak hanya mencari rumput, untuk
sapi yang di peliharanya. Dan sapi itu juga bukan milik keluargaku sendiri
melainkan milik orang lain ,istilah orang kampungku GADUH.
Pekerjaan mencari rumput bapak lakukan setiap hari
tidak ,mengenal panas maupun hujan dan tidak ada upah yang di terima.
Sedangkan
ibu menjadi pekerja musiman di sebuah gudang tembakau dengan upah yang sangat
minim sekali.
Bila musim
tembakau sudah selesai, ibu berhenti bekerja, karena tenaganya tak lagi di
butuhkan. Maka untuk menyambung hidup keluarga , ibuku NGASAK atau mencari sisa
– sisa padi di sawah bekas orang panen. Beliau menyusuri setiap petak sawah
dari pagi buta hingga senja tiba, hanya untuk mengais rejeki dari bekas panen
yang tersisa.
Aku juga
terkadang ikut bekerja sebagai buruh tani saat libur sekolah atau pulang
sekolah,dengan upah tiga ratus rupiah untuk setengah hari kerja,dan enam ratus
rupiah untuk satu hari kerja. Waktu itu tahun 1979 dan aku baru duduk di bangku
kelas 3 sd (sekolah dasar) sedangkan usiaku baru 9 tahun.
Aku
melakukan semua itu dengan tulus demi ,membantu meringan kan beban orang tua ,
tanpa disuruh oleh mereka, tapi atas dasar kesadaran sendiri. Aku sangat
menyadari keadaan keluarga yang sangat memperihatinkan,bahkan bisa dibilang
termasuk keluarga miskin. Namun , keadaan itu membuat aku kecil hati dan putus
asa . dan aku tidak pernah merasa malu, dengan keadaan keluarga yang jauh dari
kehidupan layak………… dst
Itulah
sebagian synopsis dari NOVEL ANAK LUMPUR MENGGAPAI MATAHARI bagian ke 1 karya
KH JUNAEDI AL BAGHDADI, untuk lebih jelasnya beli dong hehehe.. di novel tersebut juga ada sambutan dari
gubernur Jawa Barat bapak H DEDI MIZWAR , ada juga bapak sambutan dari H IKMAL
JAYA walikota tegal sekaligus penasihat jamaah manaqib, juga sambutan dari
MAESTRO FICO KAISER MBA presiden direktur UFO group yang sudah lama menjadi
jamaah dan dekat dengan Abah.
Kalau kurang
puas saya kasih tambahan sedikit kutipan lagi, yang menurut saya bagian ini
sangat menyentuh yaitu nasehat orang tua Abah alm H USMAN kepada abah
aku masih ingat nasehat bapak kepadaku dengan
bahasanya yang khas :
“nak, jek
aseroh ajeleni odik se melarat, kebi reah la takdir se kobesah , ayo paridhek,
oreng nangis tak saterosah nangis, bedeh siang bedeh malem,bedeh ojen bedeh
panas, ayo mintah ka Allah mik pola pagik budih areh been eberik kajemberen bik
Allah dan dedih bunganah been sa anak potoh, engkok Cuma bisa mujih ta endik
apah se ewaris aginah.
(“nak…
jangan mengeluh menjalani hidup miskin…semua ini sudah takdir yang kuasa….mari
yang ridho…orang menangis tak selamanya menangis…ada siang ada malam..ada
hujan, ada panas …mari minta kepada Allah , barangkali kelak di kemudian hari
kamu diberi kesenangan oleh Allah dan menjadi kebahagiaan kamu dan anak cucu……
saya Cuma bisa bisa berdo’a ,nak… tidak punya apa-apa untuk diwariskan.)
Tak terasa
tiap membaca bagian ini air mata seolah gak bisa kebendung … sedih dan teriris
hati ini,..dan juga pada bagian ini yang menurut saya juga tak kalah menyentuh
Penderitaan
hidup yang mereka jalani, telah membawa aku dalam kehidupan yang sekarang, seperti yang selalu mereka katakan
:
“percayalah, Nak…! Di balik penderitaan ada kesenangan …
dibalik kesulitan ada kemudahan …itu janji Allah, Nak.. maka yakinilah…! Biarkan bapak dan
ibumu ini yang menderita …. Bapak dan ibu rela, anakku … semoga semua itu kelak
menjadi kebahagianmu….”
Semoga
setelah membaca novel ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi dalam hidup kita
dengan segala lika liku takdir hidup guna mencapai kebahagiaan dan keselamatan
yang tak hanya dunia tapi juga akhirat.
Untuk
mendapat kan novel “TRUE STORY BAGIAN KE 1` ANAK LUMPUR MENGGAPAI MATAHARI”
ini bisa langsung ke Pondok pesantren AL BAGHDADI , dan insya Allah untuk yang
berada di luar karawang ingin medapatkan novel ini akan saya bantu.
Komentar :
Post a Comment
bagi yang mau berkomentar mohon gunakan bahasa yang sopan...