5.14.2011

Pangeran Penebar Cinta

Pangeran Penebar Cinta, begitu sebutan bagi KH. Junaedi Al Baghdadi. Beliau aktif melakukan dakwah untuk umat. Dakwahnya benar-benar dilakukan dengan hati yang ikhlas semata-mata untuk kemanfaatan umat dan demi menyenangkan Dzat yang Maha Tinggi. Bagaimana tidak, setiap kali kegiatan pengajian akbar tidak pernah mau menerima upah atas ceramahnya. Umat islam mau datang, mengikuti pengajian dan dzikir saja sudah membuat hatinya senang.

Pernah suatu ketika pada akhir bulan April lalu (April '08), terdapat pengajian akbar di Tegal - Jawa Tengah yang mana Beliau bertindak sebagai pengisi ceramah. Dari rumahnya di Bekasi beliau membawa uang sebesar tiga juta rupiah sebagai bekal, namun pada saat akan kembali ke Bekasi tanpa disadari kehabisan uang karena bekal yang di bawa tadi telah habis di bagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan. Dengan terpaksa beliau berhutang kepada jamaahnya yang kaya sebesar lima ratus ribu rupiah untuk persediaan pulang, Subhanallah... Padahal saat itu beliau berceramah di dua tempat dan masing-masing dihadiri ribuan umat. Jika bukan karena cintanya kepada islam, maka pastilah beliau akan memetik keuntungan harta dari pengajian tersebut berupa upah dari ceramahnya.

Mungkin bagi yang baru melihat penampilannya, tidak pernah menyangka bahwa beliau adalah seorang 'Ulama Besar. Karena dalam kesehariannya, beliau tidak pernah memperlihatkan ke-'Ulama-annya. Penampilannya seperti layaknya orang biasa. Kesukaannya bercelana panjang, memakai kaos oblong dan bertopi. Kecuali jika sedang berada dalam event religinya, ceramah-ceramah keagamaan dan kegiatan-kegiatan tertentu, beliau selalu berjubah besar dan sorban layaknya ulama-ulama pada umumnya.
Demikian sekilas tentang sesosok tokoh yang perlu diteladani tentang sikap, kesopanan, kedermawanan dan kehambaannya kepada Yang Maha Menciptakan. Tentang KH. Junaedi Al Baghdadi akan diceritakan lebih lanjut pada waktu yang akan datang. (n)

Komentar :

ada 0 comments ke “Pangeran Penebar Cinta”

Post a Comment

bagi yang mau berkomentar mohon gunakan bahasa yang sopan...