"Dzikir dan Doa Akbar Untuk Indonesia"

  Acara yang di gelar pada hari minggu 27 februari ini bertempat di monumen nasional (monas) jakarta,alhamdulilah berjalan Dengan lancar dan di hadiri ribuan perwakilan jama'ah manaqib dari seluruh indonesia.Dan menurut panitia pelaksana ust.yayat,persiapan hanya kurang lebih satu minggu untuk mengurus izin dan lain sebagainya alhamdulilah mendapat izin dari semua pihak yang bersangkutan,padahal katanya untuk acara yang yang mendatangkan masa dengan jumlah banyak untuk mendapat izin sekitar 1 sampai 3 bulan,tapi alhamdulilah berkat izin ALLAH acara tersebut dapat terlaksana dengan tertib dan lancar.

tema yang di ambil pun cukup sederhana tapi penuh makna "DZIKIR DAN DOA AKBAR UNTUK INDONESIA,SAATNYA KEBENARAN DATANG" acara tersebut di pimpin langsung oleh pimpinan dan pengasuh pondok pesantren Barokatul qodiri ABAH K.H JUNAEDI AL-BAGHDADI,juga turut hadir Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra.

saat memberikan tausiah ABAH,mengutarakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus di pegang teguh yaitu PANCASILA dan UUD 1945,kedua hal tersebut jangan hanya di jadikan simbol atau slogan semata,tetapi harus benar benar di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
selain itu untuk menanggapi masalah belakangan-belakangan ini ABAH memprihatinkan keadaan bangsa indonesia yang banyak di dera bencana,pertikaian,dan lain sebagainya.


tidak lupa ABAH berwasiat sebagai umat islam untuk selalu berpegang teguh kepada ALQURAN dan HADITS dengan menekankan jangan mudah terpengaruh oleh orang-orang,golongan atau paham yang keluar dari syareat islam,sekalipun ada perbedaan tuntun dan bimbinglah kembali ke jalan yang benar dengan jalan lemah lembut,bukan dengan jalan kekerasaan karena ROSULULLOH SAW tidak mengajarkan hal seperti itu.                               

sedikit menyentil pemerintah ABAH,menyinggung para pemimpin,para anggota dewan yang hanya menjadikan garuda sebagai lambang atau loggo semata,tidak menjadikan garuda sebagai ruh agar menjadi pemimpin-pemimpin yang baik dan jujur,sehingga dapat mewujudkan indonesia menjadi bangsa yang lebih maju.
Mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra juga berceramah di hadapan ribuan jemaah zikir akbar di Monas. Yusril menyayangkan kondisi penegakan hukum saat ini yang sering mencari kesalahan seseorang.

"Kalau zaman Soekarno orang yang tidak sepaham dengan pemerintah itu dikatakan kontrarevolusioner. Pada era Soeharto orang yang menentang dikatakan PKI dan  pasti dihukum," kata Yusril di hadapan para jamaah di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (27/2/2011).

Namun sekarang, lanjur Yusril, orang akan dicari-cari kesalahannya, kemudian dituduh penjahat atau koruptor.

"Kalau zaman sekarang tidak senang dengan seseorang dicari-cari kesalahannya. Ya namanya orang ya ada saja kesalahannya. Orang dituduh korupsi, orang dituduh penjahat. Kemudian dibawa ke pengadilan Tipikor," katanya.

Yusril mengaku telah bertemu dua kali dengan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad untuk berdiskusi mengenai perkara hukum yang menjeratnya.

"Hal-hal seperti ini yang kita cemaskan. Kita doakan saja Pak Mochtar terlepas dari segala fitnah," kata Yusril disambut tepuk tangan hadirin.

Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad telah menjalani pemeriksaan terkait dugaan suap dari pejabat Pemerintah Kota Bekasi ke Badan Pemeriksa Keuangan Jawa Barat (BPK Jabar). Hingga kini kasus ini masih terus bergulir.

Acara zikir akbar ini digelar oleh Pesantren Barokatul Qodiri dari Bekasi pimpinan ABAH KH JUNAEDI ALBAGHDADI. Para pengunjung acara itu datang menggunakan motor, bus dan juga mobil pribadi. Terlihat beberapa bus diparkir di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat,tapi tidak menimbulkan kemacetan yang berarti